Thursday, April 28, 2011

Mantan Presiden Indonesia Yang Tidak Disebutkan dalam Sejarah



Syarifudin Prawiranegara


Dalam sejarahnya, Negara Indonesia pernah mengalami pergantian sistem pemerintahan. Dari kesatuan berubah menjadi serikat dan berubah kembali menjadi kesatuan hingga kini.Demikian juga dengan pemimpinnya atau presidennya. Selama 63 tahun berdiri sebagai Negara, telah terjadi berkali-kali pergantian pemimpin di Indonesia. Mulai dari ir. Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono sekarang.


Sebagai penjabat presiden,umumnya orang Indonesia hanya mengenal Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati Soekarno Putrie dan Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal masih ada dua lagi presiden Indonesia dan jarang sekali disebut. Yakni Syafrudin Prawiranegara dan Mr. Asaat.
Dua orang ini pernah menjabat sementara ketika eranya Soekarno. Syafrudin Prawiranegara menjabat Presiden/ketua PDRI (Pemerintahan DaruratRepublik Indonesia) ketikaSoekarno dan M. Hatta ditawan Belanda dan ketika ibukota Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda. Agar pemerintahan tetap eksis dan berjalan, akhirnya dibentuklah PDRI dengan Syafrudin Prawiranegara sebagai penjabat presiden.Syafrudin menjabat Presiden Indonesia Darurat sejak 19 Desember 1948

Mr. Syafruddin Prawiranegara, atau juga ditulis Sjafruddin Prawiranegara (lahir di Serang, Banten, 28 Februari 1911 – meninggal di Jakarta, 15 Februari 1989 pada umur 77 tahun) adalah pejuang pada masa kemerdekaan Republik Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Presiden/Ketua PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) ketika pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda saat Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948.




Mr.assaat
Siapa Mr. Assaat ?



Lahir di sebuah kampung bernama Kubang Putih Banuhampu, pada tanggal 18 September 1904. Memasuki sekolah agama "Adabiah" dan MULO Padang, selanjutnya ke STOVIA Jakarta. Karena jiwanya tidak terpanggil menjadi seorang dokter, ditinggalkannya STOVIA dan melanjutkan ke AMS (SMU sekarang). Dari AMS Assaat melajutkan studinya ke Rechts Hoge School (Sekolah Hakim Tinggi) juga di Jakarta.
Ketika menjadi studen RHS inilah, beliau memulai berkecimpung dalam gerakan kebangsaan, ialah gerakan pemuda dan politik. Masa saat itu Assaat giat dalam organisasi pemuda "Jong Sumatranen Bond". Karir politiknya makin menanjak lalu berhasil menduduki kursi anggota Pengurus Besar dari "Perhimpunan Pemuda Indonesia". Ketika Perhimpunan Pemuda Indonesia mempersatukan diri dalam "Indonesia Muda", ia terpilih mejadi Bendahara Komisaris Besar " Indonesia Muda".
Dalam kedudukannya menjadi studen (mahasiswa), Assaat memasuki pula gerakan politik "Partai Indonesia" disingkat Partindo. Dalam partai ini, Assaat bergabung dengan pemimpin Partindo seperti : Adnan Kapau Gani, Adam Malik, Amir Syarifuddin dan lain-lainnya.
Kegiatannya di bidang politik pergerakan kebangsaan, akhirnya tercium oleh profesornya dan pihak Belanda, sehingga dia tidak diluluskan walaupun setelah beberapa kali mengikuti ujian akhir. Tersinggung atas perlakuan demikian, gelora pemudanya makin bergejolak, dia putuskan meninggalkan Indonesia pergi ke negeri Belanda. Di Nederland dia memperoleh gelar "Meester in de rechten" (Sarjana Hukum).
Sekitar tahun 1946-1949, di Jalan Malioboro Yogyakarta sering terlihat seorang berbadan kurus semampai berpakaian sederhana sesuai dengan irama revolusi.
Terkadang ia berjalan kaki, kalau tidak bersepeda menelusuri Malioboro menuju ke kantor KNIP tempatnya bertugas. Orang ini tidak lain adalah Mr. Assaat, yang selalu menunjukkan sikap sederhana berwajah cerah dibalik kulitnya kehitam-hitaman. Walaupun usianya saat itu baru 40 tahun, terlihat rambutnya mulai memutih. Kepalanya tidak pernah lepas dari peci beludru hitam.
Mungkin generasi sekarang yang berumur 30 sampai 35 tahun, kurang atau sedikit sekali mengenal perjuangan Mr. Assaat sebagai salah seorang patriot demokrat yang tidak kecil andilnya bagi menegakkan serta mempertahankan Republik Indonesia.

Assaat adalah seorang yang setia memikul tanggung jawab, baik selama revolusi berlangsung hingga pada tahap akhir penyelesaian revolusi. Pada masa-masa kritis itu, Assaat tetap memperlihatkan dedikasi yang luar biasa.
Ia tetap berdiri pada posnya di KNIP, tanpa mengenal pamrih dan patah semangat. Sejak ia terpilih menjadi ketua KNIP, jabatan ini tidak pernah terlepas dari tangannya. Sampai kepadanya diserahkan tugas sebagai Acting (Pejabat) Presiden RI di kota perjuangan di Yogyakarta.

Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan Badan Pekerjanya selama revolusi sedang berkobar telah dua kali mengadakah hijrah.
Pertama di Jakarta, dengan tempat bersidang di bekas Gedung Komidi di Pasat baru dan di gedung Palang Merah Indonesia di Kramat. Karena perjuangan bertambah hangat, demi kelanjutan Revolusi Indonesia, sekitar tahun 1945 dipindahkan ke Yogyakarta.
Kemudian pada tahun itu juga KNIP dan Badan Pekerja, pindah ke Purwokerto, Jawa Tengah. Ketika situasi Purwokerto dianggap "kurang aman" untuk kedua kalinya KNIP hijrah ke Yogyakarta. Pada saat inilah Mr. Assaat sebagai anggota sekretariatnya. Tidak lama berselang dia ditunjuk menjadi ketua KNIP beserta Badan Pekerjanya



http://terselubung.blogspot.com/2011/04/mantan-mantan-presiden-indonesia-yang.html

Share This
Subscribe Here

12 comments:

xamthone plus on May 30, 2011 at 6:40 PM said...

wah.... baru tau..
kenapa sejarah tidak menceritakan beliau"?

jelly gamat on June 17, 2011 at 11:36 PM said...

hmm baru tau juga nich saya....
loh kenapa ya ko bisa begitu..??

obat tradisional darah tinggi on June 17, 2011 at 11:40 PM said...

Owh begitu ya,, ternyata masih banyak sejarah yang harus saya gali lebih jauh dasn paham lagi,,,,

obat tradisional kanker serviks on June 17, 2011 at 11:45 PM said...

Ternyata lumayan banyak juga mantan presiden indonesia...

obat wasir/ambeien on June 20, 2011 at 11:29 PM said...

nama-namanya bru dnger nihh,.. ko ga pernah di bhas di plajaran sjarah ya??

Agen XAMthone tegal on July 20, 2011 at 6:23 AM said...

saya baru tau nih..dan baru denger namanya...

obat herbal kanker usus on July 20, 2011 at 6:24 AM said...

pasti banyak yang ga tau tuh gan,,,,

obat herbal keputihan on July 20, 2011 at 6:26 AM said...

warga indonesia perlu tau nama-nama ini..

obat herbal glukoma/gangguan penglihatan on July 20, 2011 at 6:28 AM said...

kaya nya nama-nama di atas ga masuk dalam buku sejarah...harus nya sih masuk dalam buku sejarah,,,,

obat herbal insomnia on July 20, 2011 at 6:32 AM said...

kenapa yah ga di masukin dalam sejarah indonesia?

Obat Herbal Sakit Maag on November 11, 2011 at 7:32 PM said...

knapa bisa gt..
apa jasa mereka gg di perhitungkan...

arfi on December 17, 2011 at 11:23 AM said...

hmmm... kalau yang Mr. Syafruddin Prawiranegara udah pernah baca sejarahnya, tapi yang Mr.Assat baru tau

Post a Comment

 

Followers

Daftar Grati$$ dapat Duit